Yaitu 1. Menjalankan Tirakat. Tirakat adalah bentuk olah rohani khas jawa yang tujuannya untuk memperoleh energi supranatural atau tercapainya suatu keinginan. Tirakat tersebut bisa berupa bacaan doa, mantra, pantangan, puasa atau gabungan dari kelima unsur tersebut. MantraAjian Saifi Angin:=====Niat Ingsun Matek Ajiku Angin PuspoAngin Lanang, Angin Jati, Angin Laras, Angin BasenPuspo Dununge Angin Kang AJISAIPI ANGIN AJI SAIPI ANGIN Ini aji jaya kawijayan yang membuat pemiliknya bisa memiliki kecepatan berlari seperti angin, badan ringan seperti kapas. Bila menempuh perjalanan jauh, hanya memakan waktu beberapa menit saja. Cara mendapat ajian ini . puasa 40 hari, makan dedaunan mentah (tanpa dimasak) tanpa garam. Minumnya air putih Doasapu angin agar tidak mudah lelah. Untuk memperoleh aji sapu angin, langkah pertama adalah dengan berpuasa mutih selama 7 hari berturut-turut. Pada hari terakhir, lakukan puasa pati geni. Nah, selama proses puasa tersebut setiap usai melaksanakan shalat fardhu 5 waktu harus membaca ayat di bawah ini sebanyak 7 kali. Caramempelajari ilmu saipi angin. Hafalkan mantra saipi angin di bawah ini dengan benar; Niat ingsun matek Ajiku si Saipi Angin, lakuku ingiring barat lesus angin poncoworo. Bayu bojro sindung riwut, sakabehing kekayon kang katrajang podo sol rubuh, sakedip netro, lakuku wus kemput ing jagad wetan, kulon, kidul, lor. Caramendapat ajian ini puasa 40 hari, makan dedaunan mentah (tanpa dimasak) tanpa garam. Minumnya air putih. Puasa mulai Sabtu Kliwon. Aji dibaca di muka halaman rumah ketika akan bepergian. TINGKAT KEBERHASILAN MASING MASING BEDA TINGGAL KEPEKAAN DAN SERAH PASRAH PADA SANG PENCIPTA BERSIH HATI ,SUCI DIRI SEMOGA SELALU DAPAT RAHMAH DAN BERKAH . Menurutnya, para wali di tanah Jawa dahulu juga mempergunakan Ilmu Lipat Bumi ini untuk memenuhi undangan Sunan Bonang, saat mereka akan berkumpul untuk mengadakan rapat. Saat itu, Sunan Bonang memakai bedug untuk memanggil para wali yang menyebar di berbagai daerah di tanah Jawa. Saat mendengar bedug yang ditabuh Sunan Bonang, para wali memakai Ilmu Lipat Bumi untuk seketika memenuhi panggilan Sunan dan amalan Ilmu Lipat Bumi merupakan sebagai berikut“WA LAMMAA TAWAJJAHA TILQOO’A MADYANA QOOLA ASAA ROBBII AYYAHDIYANII SAWAA’AS SABIILI WA LAMMAA WARODA MAA’A MADYANA WAJADA ALAIHI UMMATAM MINANNAASI YASQUUNA WA WAJADA MIN DUUNIHIM RO’ATAINI TADZUUDAANI QOOLA MAA KHOTBUKUMAA QOOLATAA LAA NASQII HATTAA YUSDIRORRI’AA’U WA ABUUNAA SYAIKHUN LAHUMAA TSUMMA TAWALLAAIL ADZILLI” QS. Al Qashash 22-24– Puasa 40 hari. Selama berpuasa tidak boleh mengonsumsi makanan yang bernyawa dan apa yang keluar darinya, seperti telur dan susu. Puasa diawali pada hari Kamis.– Pada hari pertama berpuasa, tepatnya pada malam Jum’at tepat pukul 0100 dini hari, pahat/ukir/tulislah ayat tersebut di atas pada sebatang Kayu Badam.– Lalu, mulai keesokan harinya Jum’at sampai genap 40 hari, amalkan ayat di atas sebanyak 100 kali setiap usai menunaikan salat 5 waktu. Sewaktu membaca amalannya, batang Kayu Badam semestinya diletakkan di depan Anda.– Jika Anda sudah mengamati batang Kayu Badam itu bergerak sendiri, karenanya itu artinya ritual yang Anda lakukan sudah menempuh taraf bagaimana sistem memakainya kalau ritual Ilmu Lipat Bumi sudah berhasil? “Jika Anda berkeinginan pergi ke suatu daerah yang jauh, karenanya peganglah batang Kayu Badam itu di tangan kanan Anda, sambil membayangkan daerah yang akan Anda tuju. Kemudian bacalah ayatnya, lalu pejamkan kedua mata Anda. Setelah itu segeralah Anda melangkah pelan, kemudian bukalah mata Anda kembali. Dengan izin Allah, Anda akan sampai di daerah tujuan. Subhanallah!” urai Saipudin Kifli Burung Aji Saipi Angin mempunyai manfaat untuk meringankan tubuh. Bagaikan kapas yang tertiup angin. Pemilik aji ini bila dalam keadaan memaksa, seandainya bila bepergian jauh namun harus membutuhkan waktu yang cepat dan dalam suasana yang mendesak bila dibaca mantranya maka pemilik aji saipi angin laksana terbang di atas angin. MANTRA “Bismillaahirrohmaanirrohiim” “Assalaamu’alaikum saipi angin” “Matek ajiku saipi angin” “Nur ni wetan putih rupane” “Nur ni kidul ireng rupane” “Nur ni kulon abang rupane” “Nur ni lor kuning rupane” “Malaikat sepuluh ono gawe” “Tampanono iyo aku iki dulurmu tuwo” “Yen mlaku koyo angin” Riyadhoh untuk menjalani ilmu ini. Untuk mendapatkan aji saipi angin dalam melakukannya harus dijalani di tengah hutan dan meniru kehidupan hewan hutan yaitu cara hidupnya ayam hutan baik cara makan, minum, dan tidurnya hewan ayam tersebut. Puasa sunnah 7 hari, dan hari terakhir tidak makan, minum, dan tidur selama sehari semalam. Selama puasa mantra dibaca dari pagi sampai menjelang tidur. Dalam menjalankan riyadhoh makan dan minumnya tidak boleh menggunakan tangan, makan dimasukkan ke mulutnya seperti cara ayam makan makanan dan meminum minuman. ==================================== CATATAN REDAKSI Siapapun boleh mengirim artikel ke dalam blog Kampus Orang samar ini. kirimkan artikel anda via otomatis masuk postingan blog ini untuk promosi Gemblengan / BAKTI SOSIAL / dll silakan kirim ke [email protected] HARAP HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB . Salam rahayu. TTD Eyang Samar Atas Angin Pendiri KOS AJIAN Ketika melihat film-film superhero, kita tentu tak pernah berpikir jika kemampuan para pahlawan itu bisa terjadi di dunia nyata. Maksudnya, mampu kah seseorang tak bisa mati seperti Superman, atau lari cepat selihai Flash? Tentu kita tak kepikiran itu bakal benar terjadi. Kalau betulan ada di dunia nyata mungkin sudah heboh media. Manusia berkekuatan super memang mustahil terjadi di zaman sekarang, tapi kalau dulu lain ceritanya. Menurut cerita-cerita yang ada di buku-buku riwayat, orang-orang dulu itu sakti-sakti lho. Ada yang bisa terbang, berjalan di atas air, bahkan tak bisa mati. Diketahui masyarakat dulu bisa seperti ini karena punya ilmu-ilmu khusus. Nah, berbicara soal ilmu macam ini, ternyata ada banyak sekali jumlahnya. Salah satu dari ilmu ini bernama Saifi Angin. Ilmu ini dipercaya bisa membuat penggunanya berlari secepat kilat. Gambarannya ya seperti Flash di mana si superhero merah ini bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang sangat singkat. Berlari secepat kilat [Image Source]Ilmu ini menurut para pakar dunia batin memang nyata dan ada kemungkinan dipraktikkan sampai hari ini. Namun, menurut mereka, cara untuk bisa menguasai si Saifi Angin terlalu susah. Ada banyak syarat yang harus dilakukan mulai dari puasa, semedi sampai menghafalkan mantra-mantra. Ilustrasi semedi [Image Source]Selain ada syarat lelakunya, untuk bisa menguasai ilmu ini seseorang harus memiliki tingkat kebatinan tinggi. Hal ini bisa didapatkan dengan cara taat kepada Tuhan dan tidak terbesit untuk melakukan perbuatan buruk. Setelah menempa pribadi menjadi semacam itu dalam waktu yang lama lalu dibarengi dengan ritual-ritual berat tadi, maka kemungkinan Saifi Angin bakal bisa dikuasai. Tentang kehebatan ilmu ini, ilustrasi yang paling bisa masuk ya Flash tadi. Jadi, si pengguna Saifi Angin bisa melesat dengan kecepatan yang sungguh luar biasa. Saking cepatnya, mungkin dari Jakarta ke Surabaya butuh waktu beberapa menit saja, padahal waktu normalnya mungkin 20-30 menit pakai pesawat. Menurut cerita, para pengguna Saifi Angin ini adalah para pendekar dan juga para Wali Songo. Ya, Para Sunan ini memakai ilmu tersebut untuk tujuan berkumpul. Menurut cerita, tatkala Sunan Giri membunyikan gongnya, maka para Wali Songo akan langsung berkumpul padahal masing-masing dari beliau itu posisinya menyebar seantero Jawa. Untuk tujuan berkumpulnya beliau-beliau itu, jelas membahas umat serta upaya penyebaran Islam. Wali Songo [Image Source]Antara percaya dan tidak sih, tapi kuat dugaan kalau ilmu ini memang benar ada di masa lalu. Kalau Rawarontek yang khasiatnya tak bisa mati saja dikisahkan eksis bahkan dimiliki oleh para pahlawan macam Pitung, tidak menutup kemungkinan jika Saifi Angin juga benar ada. Dalam khasanah ilmu-ilmu gaib tanah Jawa dikenal berbagai jenis ilmu kedigdayaan penakluk jarak dan waktu. Salah satunya adalah Ajian Saipi Angin. Ajian ini ada tiga jenis, dua lainnya dinamakan Ajian Kidang Kuning dan Asma Gunting. Ketiga ajian tersebut fungsinya sama, untuk peringan tubuh atau untuk menempuh perjalanan jauh dengan singkat tanpa merasa susah payah. Konon, menurut cerita Ajian Saipi Angin hanya bisa dimiliki oleh para pertapa atau pendekar kelas tinggi. Ajian ini selain sangat langka yang memilikinya, persyaratannya sangat berat. Aji Saipi Angin menggunakan lelaku, salah satunya berpuasa hanya memakan daun-daun mentah saja tanpa diberi garam. Minumnya juga air tawar, tetapi dapat juga direbus. Puasanya dimulai hari Selasa Kliwon. Ajian Kidang Kuning juga tak kalah hebatnya. Bagi yang sudah menguasainya dapat berlari dengan cepat hingga kakinya bagai tak menginjak bumi. Syarat untuk menguasai ajian ini salah satunya yaitu berpuasa dengan cara berpuasa Ngidang’, puasa yang hanya memakan daun-daun mentah yang berada dibawah, minumnya pun air mentah, boleh direbus asal jangan memakai garam. Adapun syarat lainnya bila sudah menguasai Ajian ini, bila berjalan dengan orang lain haruslah berada di depan sendirian. Sementara itu, Esmu atau Asma Gunting adalah ilmu untuk memotong perjalanan jauh menjadi dekat. Hanya dengan menyilangkan tangan di depan dada. Syarat untuk menguasainya ialah dengan membaca tiga kali mantra ajian ketika kita akan makan dan sesudahnya, tidak boleh mencuci tangan sehabis makan dan bila digunakan ajian ini dibaca tiga kali “Tut Jati Lub, Mongso Allah Mongso Rasulullah.” Kedengarannya sungguh aneh syarat untuk menguasai Esmu Gunting. Tetapi begitulah nenek moyang kita memberikan petunjuknya, tinggal kita meyakini dan melestarikannya. Di luar ketiga ilmu penakluk jarak dan waktu tersebut, ternyata masih ada satu ilmu serupa. Namanya Ilmu Lipat Bumi. Amalan tentang ilmu langka ini di dapatkan dari paranormal terkemuka saat ini, Saipudin. “Berkat ketekunan para ulama di zaman dahulu dan seiring perkembangan Islam ditanah air, banyak ulama atau kiai yang mendapatkan ilmu laduni atau ilmu langsung dari Allah. Mereka mendapat petunjuk atau ilham untuk menguasai satu ilmu yang bersumber dari Al Qur’an. Salah satunya adalah Ilmu Lipat Bumi ini,” Menurutnya, para wali di tanah Jawa dahulu juga mempergunakan Ilmu Lipat Bumi ini untuk memenuhi undangan Sunan Bonang, ketika mereka akan berkumpul untuk mengadakan rapat. Ketika itu, Sunan Bonang menggunakan bedug untuk memanggil para wali yang menyebar di berbagai tempat di tanah Jawa. Ketika mendengar bedug yang ditabuh Sunan Bonang, para wali menggunakan Ilmu Lipat Bumi untuk segera memenuhi panggilan Sunan Bonang. Petunjuk dan amalan Ilmu Lipat Bumi adalah sebagai berikut “WA LAMMAA TAWAJJAHA TILQOO’A MADYANA QOOLA ASAA ROBBII AYYAHDIYANII SAWAA’AS SABIILI WA LAMMAA WARODA MAA’A MADYANA WAJADA ALAIHI UMMATAM MINANNAASI YASQUUNA WA WAJADA MIN DUUNIHIM RO’ATAINI TADZUUDAANI QOOLA MAA KHOTBUKUMAA QOOLATAA LAA NASQII HATTAA YUSDIRORRI’AA’U WA ABUUNAA SYAIKHUN KABIIRUN. FASAQOO LAHUMAA TSUMMA TAWALLAAIL ADZILLI” QS. Al Qashash 22-24 – Puasa 40 hari. Selama berpuasa tidak boleh mengkonsumsi makanan yang bernyawa dan apa yang keluar darinya, seperti telur dan susu. Puasa dimulai pada hari Kamis. – Pada hari pertama berpuasa, tepatnya pada malam Jum’at tepat pukul 0100 dini hari, pahat/ukir/tulislah ayat tersebut di atas pada sebatang Kayu Badam. – Lalu, mulai keesokan harinya Jum’at sampai genap 40 hari, amalkan ayat di atas sebanyak 100 kali setiap usai menunaikan salat 5 waktu. Sewaktu membaca amalannya, batang Kayu Badam harus diletakkan di depan Anda. – Apabila Anda sudah melihat batang Kayu Badam itu bergerak sendiri, maka itu artinya ritual yang Anda lakukan sudah mencapai taraf keberhasilan. Lalu, bagaimana cara menggunakannya jika ritual Ilmu Lipat Bumi sudah berhasil? “Apabila Anda ingin pergi ke suatu tempat yang jauh, maka peganglah batang Kayu Badam itu di tangan kanan Anda, sambil membayangkan tempat yang akan Anda tuju. Kemudian bacalah ayatnya, lalu pejamkan kedua mata Anda. Setelah itu segeralah Anda melangkah perlahan, kemudian bukalah mata Anda kembali. Dengan izin Allah, Anda akan sampai di tempat tujuan. Subhanallah!” urai Saipudin

cara mendapatkan ajian saipi angin